Pages

Selasa, 20 April 2010

Mengenang Kartini Dan Jasanya



Karena Berhubung hari ini tanggal 21 april Yang biasa di peringati dengan Hari Kartini aku jadi pengen mosting tentang Ibu Kartini sang pejuang wanita.

Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini[1], (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[2], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini Dan Sang Suami



Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Sekolah Kartini (Kartinischool), 1918.


Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.

Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.

Pemikiran-pemikiran Kartini

Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).

Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.

Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.

Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.

Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.

Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.

Beberapa judul Buku yang dibuat oleh R.A Katini
* Habis Gelap Terbitlah Terang

* Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya

* Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904(merupakan seri terjamahan dari yang di atas)

* Panggil Aku Kartini Saja

* Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya

* Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903


Kontroversi Peringatan Hari Kartini di tahun 1953.

Ada kalangan yang meragukan kebenaran surat-surat Kartini. Ada dugaan J.H. Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan saat itu, merekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini timbul karena memang buku Kartini terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda, dan Abendanon termasuk yang berkepentingan dan mendukung politik etis. Hingga saat ini pun sebagian besar naskah asli surat tak diketahui keberadaannya. Menurut almarhumah Sulastin Sutrisno, jejak keturunan J.H. Abendanon pun sukar untuk dilacak Pemerintah Belanda.

Penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga agak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya, karena masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat dengan Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya. Pihak yang pro mengatakan bahwa Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja, melainkan adalah tokoh nasional; artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah melingkupi perjuangan nasional.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Nama jalan di Belanda

* Utrecht: Di Utrecht Jalan RA Kartini atau Kartinistraat merupakan salah satu jalan utama, berbentuk 'U' yang ukurannya lebih besar dibanding jalan-jalan yang menggunakan nama tokoh perjuangan lainnya seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, Agostinho Neto.
* Venlo: Di Venlo Belanda Selatan, RA Kartinistraat berbentuk 'O' di kawasan Hagerhof, di sekitarnya terdapat nama-nama jalan tokoh wanita Anne Frank dan Mathilde Wibaut.
* Amsterdam: Di wilayah Amsterdam Zuidoost atau yang lebih dikenal dengan Bijlmer, jalan Raden Adjeng Kartini ditulis lengkap. Di sekitarnya adalah nama-nama wanita dari seluruh dunia yang punya kontribusi dalam sejarah: Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, Isabella Richaards.
* Haarlem: Di Haarlem jalan Kartini berdekatan dengan jalan Mohammed Hatta, Sutan Sjahrir dan langsung tembus ke jalan Chris Soumokil presiden kedua Republik Maluku Selatan.

Selasa, 13 April 2010

Test Psikologi Kamu!!



Test psikologi ini di ambil dari sebuah email seseorang.. silakan aja di coba bagi yang mau!!! ^_^

Test psikologi situasi (bagus untuk dicoba, Selamat Mencoba .....)
Jgn lupa siapkan pulpen dan kertas, 'n jgn liat jawaban yang di bawah
dulu
yach.... ok


Good luck..

Situasi: Kamu berada di dalam hutan... saat berjalan kamu melihat
gubuk
tua di sana.
(1) Apa kondisi pintu gubuk? (Terbuka/Tertutup)

Kamu masuk ke dalam gubuk dan melihat sebuah meja...
(2) Apa bentuk meja tersebut?
(Bulat/Oval/Segiempat/Bujursangkar/Segitiga)

Di atas meja, ada sebuah pot bunga... di dalamnya ada air
(3) Berapa banyak air yang terisi? (Penuh/Setengah/Kosong)

(4) Dan pot tersebut terbuat dari apa?
[(Kaca/Porselen/Tanah)(Besi/Plastik/Kayu)]

Kamu berjalan keluar gubuk... saat berjalan kamu melihat sebuah air
terjun
dari jauh... ada air yang mengalir ke bawah...
(5) Seberapa cepat airnya terjun ke bawah? (Pilih sebuah angka dari 0
sampai 10)

Kamu terus melangk! ah... kamu menginjak sesuatu yang keras di
tanah... saat kamu melihat ke bawah... kamu melihat kilauan warna emas. kamu
membungkuk dan mengambilnya... itu adalah gantungan kunci dengan kunci-kuncinya...
(6) Ada berapa banyak kunci yang kamu lihat di gantungan kunci
tersebut?
(Pilih sebuah angka dari 1 sampai 10)

Kamu terus melangkah... coba mencari jalan keluar dari hutan... tiba-tiba. kamu melihat sebuah kastil.
(7) Bagaimana kondisi kastil tersebut? (Tua/Baru)

Kamu memasuki kastil dan melihat sebuah kolam berisi air, tampak kotor
dan di dalam tampak batu-batu permata berkilauan...
(8) Apakah kamu akan mengambil batu permata itu? (YA/TIDAK)

Di samping kolam tadi... ada kolam yang lain... dengan air yang bersih dan
di permukaan tampak uang kertas mengambang...
(9) Apakah kamu akan mengambil uang tersebut? (YA/TIDAK)

Berjalan sampai ujung kastil ada sebuah pintu keluar... kamu
melewatinya dan berjalan keluar kastil. Di luar, ada sebuah taman besar, kamu melihat sebuah kotak di atas tanah.
(10) Apa ukuran kotak tersebut? (Kecil/Sedang/Besar)

(11) Terbuat dari apakah kotak tersebut? (Karton/Kertas/Kayu/Besi)

Ada sebuah jembatan di taman agak jauh dari kotak,
(12) Terbuat dari apakah jembatan itu? (Besi/Kayu/Rotan)

Di seberang jembatan, ada seekor kuda.
(13) Apakah warna kuda tersebut?
(Putih/Abu-abu/Coklat/Hitam)

(14) Apa yang sedang dilakukan kuda?
(Diam/Memakan Rumput/Lari ke sana kemari)

OH TIDAK!!! Sebuah tornado datang... jaraknya agak jauh dari kuda.
kamu

punya 3 pilihan:
(i) lari dan bersembunyi di dalam kotak?
(ii) lari dan bersembunyi di bawah jembatan?
(iii) lari ke arah kuda, menaikinya dan memacu kudanya sejauh mungkin?
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Berikut adalah penjelasannya:
(1) Pintu:
Pintu Terbuka - kamu orang yang suka sharing
Pintu Tertutup - kamu orang yang suka menyimpan segalanya untuk diri
sendiri

(2) Meja:
Bulat/Oval - teman manapun yang datang, kamu akan terima dan
mempercayai

mereka sepenuhnya
Bujursangkar/Segiempat - kamu agak pemilih soal teman dan hanya
berteman

dengan mereka yang selevel dengan kamu
Segitiga - kamu sangat pemilih soal teman dan kamu tidak punya banyak
teman di kehidupan kamu

(3) Air di dalam pot:
Kosong - hidup kamu kosong
Setengah Terisi - apa yang kamu inginkan dalam hidupmu cuma setengah
terpenuhi
Penuh - hidup kamu terisi penuh dan ini sangat baik bagimu

(4) Bahan baku pot:
Kaca/Tanah/Porselin - kamu lemah dalam hidup ini dan cenderung rapuh
Besi/Plastik/Kayu - kamu kuat dalam hidup ini

(5) Aliran air terjun:
0 - tidak ada gairah seks
1 ke 4 - gairah seks rendah
5 - gairah seks rata-rata
6 ke 9 - gairah seks tinggi
10 - gairah seks tinggi!!! Tidak bisa hidup tanpa seks...

(6) Kunci:
1 - kamu punya satu teman baik dalam hidupmu
2 ke 5 - kamu punya sedikit teman baik dalam hidupmu
6 ke 10 - kamu punya banyak teman baik

(7) Kastil:
Tua - menunjukkan bahwa hubungan terakhir kamu tidak baik dan tidak
kamu

ingat dalam memorimu
Baru- hubungan terakhir kamu baik dan masih hangat dalam memorimu

(8) Batu permata:
YA - ketika pasanganmu di dekat kamu, kamu akan melirik yang lain.
TIDAK - ketika pasanganmu di dekat kamu, kamu akan berada di dekat
dia
terus

(9) Uang kertas:
YA - bahkan ketika pasangan kamu tidak ada, kamu masih akan melirik
yang

lain.
TIDAK - bahkan ketika pasangan kamu tidak ada, kamu masih memikirkan
dia

dan
akan tetap setia padanya, tidak melirik yang lain.

(10) Ukuran kotak:
Kecil - ego kecil
Sedang - ego rata-rata
Besar - ego tinggi

(11) Bahan baku kotak:
Karton/Kertas/Kayu(tidak berkilauan) - kepribadian rendah hati
Besi - kepribadian tinggi hati

(12) Bahan baku jembatan:
Jembatan Besi - punya ikatan yang sangat kuat dengan teman-temanmu
Jembatan Kayu - ikatan dengan tidak teman-temanmu tidak begitu
kuat/sedang-sedang saja
Jembatan Rotan - kamu tidak punya ikatan dengan teman-temanmu

(13) Warna kuda:
Putih - kamu benar-benar suka/mencintai pasanganmu
Abu-abu/Coklat - kamu hanya setengah suka/cinta pasanganmu
Hitam - kamu tidak benar-benar suka/cinta pasanganmu

(14) Apa yang sedang dilakukan kuda:
Diam/Makan rumput - pasanganmu type rumahan dan orang yang sederhana
Lari kesana-kemari - pasanganmu type yang liar

Ini bagian paling akhir tapi yang paling penting dari test ini.

Di akhir cerita... tornado datang... Apa yang akan kamu lakukan?
Hanya
ada 3 pilihan:
(i) lari dan bersembunyi di dalam kotak?
(ii) lari dan bersembunyi di bawah jembatan?
(iii) lari ke arah kuda, menaikinya dan memacu kudanya sejauh mungkin?

Apa yang kamu pilih? Arti simbol-simbol di atas sebagai berikut:
Tornado -masalah-masalah dalam hidupmu
Kotak - kamu
Jembatan - teman-temanmu
Kuda - pasanganmu

(i) Jadi, kalau kamu pilih kotak, artinya kamu suka menyimpan
masalah-masalahmu untuk dirimu sendiri
kapanpun kamu ketemu masalah.
(ii) atau jika kamu pilih jembatan, kamu akan mencari teman-temanmu
kapanpun kamu ketemu masalah.
(iii) atau yang terakhir jika kamu memilih kuda, kamu akan mencari
pasanganmu kapanpun kamu ketemu masalah.

Minggu, 11 April 2010

Benteng Terluas di Dunia

Assalamuallaikum...
Pada kesempatan ini aku ingin posting tentang benteng terluas di dunia, yang letaknya ada di kota kelahiran aku.

Tahu nggak Benteng terluas di dunia ternyata berada di indonesia lho...
letaknya ada di kota Bau-bau, Sulawesi tenggara.Daerah seribu pulau, seribu benteng dan istilah seribu lainnya, adalah julukan Pulau Buton (kota Bau-bau) yang secara geografis terletak pada garis lintang dari utara ke selatan antara 20⁰30’ – 125⁰ Bujur Timur, merupakan kawasan timur jazirah tenggara Pulau Celebes/Sulawesi. Benteng ini adalah benteng keraton buton bekas peninggalan kesultanan buton, benteng ini juga masuk guiness of record pada tahun 2006 dan Muri Sebagai benteng Terluas di dunia.

Panjang keliling benteng tersebut 3 kilometer dengan tinggi rata-rata 4 meter dan lebar (tebal) 2 meter. Bangunannya terdiri atas susunan batu gunung bercampur kapur dengan bahan perekat dari agar-agar, sejenis rumput laut. Luas seluruh kompleks keraton yang dikitari benteng meliputi 401.911 meter persegi. Area yang demikian luas itu mengalahkan benteng terluas di dunia sebelumnya yang berada di Denmark. Dengan demikian, Benteng Keraton tercatat sebagai yang terluas di dunia. Luasnya benteng ini, bukan sekadar isapan jempol, di dalam kompleks benteng melingkupi 1 wilayah kelurahan, dengan nama kelurahan Melai, dan tercatat sebagai salah satu kawasan terpadat di kota ini.



Banyak obyek menarik di dalam benteng Keraton Wolio itu. Di sana ada batu Wolio, batu popaua, masjid agung, makam Sultan Murhum (Sultan Buton pertama), Istana Badia, dan meriam-meriam kuno. Batu Wolio adalah sebuah batu biasa berwarna gelap. Besarnya kurang lebih sama dengan seekor lembu sedang duduk berkubang. Konon, di sekitar batu inilah rakyat setempat menemukan seorang putri jelita bernama Wakaa-Kaa yang dikatakan berasal dari Tiongkok.

Ada satu hal menarik yang patut diketahui penduduk di Nusantara terhadap keberadaan benteng Keraton Buton. Yakni sebuah benteng yang tidak hanya berdiri dan diam membisu. Namun, di dalam kawasan benteng keraton terdapat aktivitas masyarakat yang tetap melakukan berbagai macam ritual layaknya yang terjadi pada masa kesultanan berabad abad lalu.

Di dalam kawasan benteng terdapat pemukiman penduduk yang merupakan pewaris keturunan dari para keluarga bangsawan Keraton Buton masa lalu. Di tempat ini juga terdapat situs peninggalan sejarah masa lalu yang masih tetap terpelihara dengan baik. Di tengah benteng terdapat sebuah mesjid tua dan tiang bendera yang usianya seumur mesjid. Yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Buton III La sangaji Sultan Kaimuddin atau dikenal dengan julukan ‘Sangia Makengkuna’ yang memegang tahta antara tahun 1591 – 1597.

Benteng ini memiliki panjang 2.740 meter yang mengelilingi perkampungan adat asli Buton dengan rumah-rumah tua yang tetap terpelihara hingga saat ini. Masyarakat yang bermukim di kawasan benteng ini juga masih menerapkan budaya asli yang dikemas dalam beragam tampilan seni budaya yang kerap ditampilkan pada upacara upacara adat.

Tetapi ada sedikit bau mistik di dalam masjid tua itu. Di belakang mimbar khatib atau di ujung kepala imam tatkala dalam keadaan sujud terdapat pintu gua yang disebut ”pusena tanah” (pusat bumi) oleh orang-orang tua di Buton. Konon dari dalam gua itu keluar suara azan pada suatu hari Jumat. Peristiwa itu menjadi latar belakang pendirian masjid di tempat tersebut.


Ketika masjid itu direhabilitasi pada tahun 1930-an, pintu gua tadi ditutup dengan semen sehingga ukurannya lebih kecil menjadi sebesar bola kaki. Lubangnya diberi penutup dari papan yang bisa dibuka oleh siapa yang ingin melihat pintu gua itu.
Di salah sebuah kamar Kamali (istana) Badia, masih di kompleks keraton, terdapat meriam bermoncong naga. Meriam bersimbol naga tersebut dibawa leluhurnya Wakaa-kaa dari Tiongkok sekitar 700 tahun silam. Meriam itu masih memiliki peluru dan masih bisa diledakkan. Kamali Badia itu sendiri tidak lebih dari rumah konstruksi kayu khas Buton sebagaimana rumah anjungan Sultra di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Sesuai tradisi, rumah atau istana Kesultanan Buton harus dibuat keluarga sultan dengan biaya sendiri.

Khusus Benteng Keraton Buton yang aslinya disebut Keraton Wolio dibangun pada masa pemerintahan Sultan Buton VI (1632-1645), bernama Gafurul Wadudu. Benteng ini berbentuk huruf dhal dalam alpabet Arab yang diambil dari huruf terakhir nama Nabi Muhammad SAW.

Benteng Keraton Wolio memiliki 12 pintu gerbang dan 16 pos jaga (bastion). Tiap pintu gerbang (lawa) dan bastion dikawal empat sampai enam meriam. Pada pojok kanan sebelah selatan terdapat godana-oba (gudang mesiu) dan gudang peluru di sebelah kiri.

Oh ya konon pada masa pembuatan benteng keraton ini Bahan baku utama yang digunakan adalah batu-batu gunung yang disusun rapi dengan kapur dan rumput laut (agar-agar) serta putih telur sebagai bahan perekat. wow fantastis!!!

Kamis, 08 April 2010

Sleeping Beauty Dari Italia Nyata...!!!



Mayat Rosalia Lombardo, seorang anak perempuan Sisilia berusia dua tahun yang meninggal tahun 1920, masih terlihat segar. Muminya yang dikenal dengan “Sleeping Beauty” disimpan dalam kotak kaca di Palermo, Italia.

Ramuan yang membuat mumi tersebut masih terlihat segar menjadi rahasia selama bertahun-tahun. Namun, ahli antropologi biologi dari Institute for Mummies and the Iceman bernama Dario Piombino-Mascali berhasil mengungkap racikan yang dipakai untuk mengawetkan Rosalia.

Ia mencari tahu bahan-bahan yang digunakan dari kerabat dan orang-orang dekat Alfredo Salafia, seorang taksidermis atau ahli pembuat awetan yang tewas tahun 1933. Dari catatan tangan yang dibuat Salafia terungkap bahwa ia menyuntikkan zat-zat kimia ke tubuh Rosalia berupa formalin, garam seng, alkohol, asam salisilat, dan gliserol.



Formalin merupakan bahan yang saat ini paling umum digunakan untuk mengawetkan mayat. Campuran formaldehid dan air itu membunuh semua bakteri penyebab pembusukan daging. Salafia adalah salah satu pelopor penggunaan bahan kimia tersebut untuk mengawetkan mayat.

Sementara alkohol di daerah yang kering akan berfungsi mempertahankan mayat Rosalia tetap kering sehingga lebih awet terhadap perubahan suhu dan kelembaban. Gliserol seperti minyak akan mencegah tubuhnya terlalu kering dan asam salisilat mencegah pertumbuhan jamur.

Namun, kunci utama pengawetan mayat tersebut adalah garam seng. Menurut Melissa Johnsons Williams, Direktur Eksekutif American Society of Embalmers, seng tidak digunakan dalam proses pengawetan di AS. “Seng membuatnya kaku. Anda dapat mengangkatnya dari peti dan membiarkannya berdiri,” jelas Williams.

Tempat Penyimpanan Mayatnya:





Saya kutip sebagian dari National Geographic Indonesia edisi Februari 2009, Rosalia berusia dua tahun ketika ia menderita radang paru2 dan meninggal. Didera kesedihan yang mendalam ayahnya meminta Alfredo Salafia, pembalsem terkenal, untuk mengawetkan Rosalia. Efek dari pengawetan tersebut tampak begitu hidup tetapi menakutkan dan tragis, dan kesedihan masih kelihatan menggantung di atas kepala pirang yang kecil ini. Di Palermo, Rosalia disebut sebagai semacam setengah dewi, malaikat kecil.

Links

 
Free Blogger Templates